JAM
Ya, Jam ini masih berdetik
Dgn angka yg slalu terusik
Dgn jarum yg sllu mengkritik
Dan tangan...
Tak bisa menyentuh nafasnya
Tak bisa membela suaranya
Dan tak bisa menggenggam angka²nya
Lalu kurangkul mata,
Mata yg menggantung dibalik masa,
Yg tak mungkin untuk menyapa,
Apalagi bergerak diantaranya
Kesal...
Mungkin itu yg bisa ku lafadzkan
Yg hanya memandang saat ditendang
Yg hanya melihat ketika sempat
Yg hanya hanyut dalam aliran maut
Tapi aku sadar...
Itu hanya senyuman takdir
Yg mampir, mencibir, lalu mengalir
Ya, aku tau.. Jam yg berharga
bukan jam dengan hiasan permata
Tetapi yg selalu bisa tertawa
Walaupun tak lagi bernyawa.
Created by : Dedy G.
27 februari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya gan :)