"SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, SEMOGA ANDA SUKA..."

Sabtu, 13 Desember 2014

SETENGAH DETAK

SETENGAH DETAK


Dag...dig...degup...
Detak retak...
Getar gelegar...

Huuuuuhhh....
Kutarik...
Kubuang...
Rasa tinggal setengah,
tanpa kau terlampau,
kau bawa setengah,
Kini tinggal setengah...

Ikhlas yang pasrah,
Hanya biru yang tersisa,
Tasbih kini basah,
dan sajadah memeluk mimpinya...


Created by : Deddy G.
31 Oktober 2014

JANJI KAKI

JANJI KAKI



Kuhapus matahari yang ada dimataku,
Kupaksa menunduk bersama kakiku
yang tak bisa menari...
Tetap saja jejakku masih bisa kupandang
dari mata cekungku...

Aku memang buta dan bodoh dalam membaca arah,
Aku memang tuli dalam merajah hari,
Otakku tak bernafas lagi,
dan lidahku patah termakan mimpi...

Aku setengah berdiri diantara dua mimpi,
mimpi yang menunggangiku tak lagi bisa berjanji...

Aku jenuh...
Jenuh merayapi hari,
Jenuh meraba mimpi,
Jenuh mengitari matahari,
Jenuh memijakkan kaki,
dan jenuh berpuisi...

Sekarang aku bersujud dibawah telapak kaki,
Mencoba menampar otakku dengan kaki,
Dan memenggal semua mimpi dengan do'a yang lirih...

Ak hanya ingin satu...

Terjun bebas dari matahari,
bersama ukiran sepi yang selalu meniduri
hari-hari jingga ini...

Selamat tinggal mimpi...



Created by : Deddy G.
2 November 2014

TINGGAL SEKERLIP

TINGGAL SEKERLIP



Tuhanku...
Ini tahtamu...
Memutar angin, melukis waktu,
dan membolak-balikan kerlipan lilin-lilin kecil

Sekedip tawa lalu duka,
Memanas lalu mendingin,
Menebal lalu mencair,
Menyungak lalu tegulai...

Tuhanku...
Kau sabitkan tawa dalam jumpa..
Canda yang tertata,
Riang bahagia meraba,
tiap kupandang harinya...

Tuhanku...
Kini cahayanya tinggal sekerlip,
tak terarah entah kemana...

Tuhanku...
Basuh warna siluetnya,
dan damaikan dalam senyumnya...

Kerlipan tinggal titipan,
Cahaya tinggal sebuah nama yang terukir
Di lembaran jati putih bertahta kamboja...

Namamu kan tersulam dalam balutan nadiku,
Candamu kan ku bingkai,
bersama mimpi-mimpiku,
Selamat jalan Ayahku...



Created by : Deddy G.
31 Oktober 2014

DUSTA DALAM LUKA YANG TERTAWA

DUSTA DALAM LUKA YANG TERTAWA


Kupijak malam ini dengan canda,
Rautmu menyabit malam yg mulai sempit,
Bersama bunga dan daun yang bersujud..
Bintang-bintang mulai menyulam 
ba'da matahari yang mati suri...

Aku memandangmu malam itu,
Matamu yang berpasir seolah senyum,
lalu sejenak mencuri semua ibaku

Aku terdiam legam,
tanpa kata, kupenggal sedikit senyumku padamu
Sekelibat bibirmu menjelma bak sampanyang selalu ada
disetiap lukisan senja..

Matamu menegerucut diujung-ujung permata
yang tertimpa cahaya,
Seketika kau mengambang dalam ibaku yang terbuang
bersama sempitnya malam..

Aku tertawa walau luka,
dan menunduk walau pungguk..
Aku berdusta, karena luka tertawa
Bersama ibaku yang kau raba...

Sadarkah kau ?

Kini dia memakan dustaku tanpa ragu,
Aku hanya tertawa melihatmu,
dalam luka dan dustaku..




Created by : Deddy G.
24 Oktober 2014

JANJI SAHABAT SEJATI

JANJI SAHABAT SEJATI



Huuuuuhhhh.....
Kuhelakan setengah nafas ini bersama nafasmu,
Kujelajahi hariku dengan kakimu,
dan kupandangi semesta dengan matamu...

Kau adalah aku,
dan aku adalah kau...
Bersatu walau tak menyatu,
Bersama walau tak sama...

Aku menyadari...
Embun tak selalu menanti matahari..
Bintang tak selalu melukis langit suri...
dan bayang pun akan pergi,
dalam gelap yang bermimpi...

Tak pernah kutunggu itu,
Walau tak tegar dan tak ragu,
Hidupku kan kusulami bersama warna pelangi...
tanpa duka, luka, lara...
tanpa sedih, pedih dan lirih...

Walau matahari tak lagi meninggi,
walau bumi kan tertimpa janji,
walau air tak lagi bernyanyi,
Akan tetap kuseberangi semua ini,
Dengan kaki, janji, mimpi dan
Kau Sahabat sejati...



Created by : Deddy G.
1 November 2014